Wali Kota Tri Rismaharini membeberkan beberapa proyek di Surabaya. Ia juga minta PNS hati-hati karena ada upaya pihak lain yang ingin mencari kesalahan. "Ada underpass Rp 80 miliar, belum untuk makam warga jadi mereka (pengembang) harus share sesuai luas wilayah. Mereka bantu underpass, Jembatan Ratna lalu pedestrian, kalau mereka kita bebani pasti teriak. Kalau tidak kita bebani apa-apa, teman dinas tidak main-main jadi mereka ikhlas," ungkap Risma di Taman Surya, Kamis (12/10/2017).
Dugaan lain yang dituduhkan ke Pemkot Surabaya terkait ada permainan anggaran, yakni anggaran Rp 18 Miliar yang akan digunakan untuk sewa lahan, jika PT KAI tidak mau melanjutkan kerjasama proyek trem.
"Saya bilang KAI bisa teruskan kerjasama dengan kita, karena APBN ditutup. Sudahlah kita sewa lahan KAI, ada kemungkinan tidak kerjasama. Rp 18 Miliar masuk di PAK APBD 2017 kenapa, karena kalau KAI tidak mau kerjasama mana mau lahannya dipakai. Kemarin ada sisa anggaran kita ploting, tapi belum tentu cair," tegas Risma.
Risma juga mencontohkan proyek saluran box culvert yang lokasinya bukan milik Pemkot Surabaya. Risma mengaku pihaknya menyewa dan membayar ke pemilik lahan. "Tanah di Sidotopo Lor, itu ada tanah KAI kita sewa dan sudah bayar. Jolotundo kita sewa ke KAI boleh dicek hitungannya apa. Mudah sekali ngeceknya," tandas Risma.
Wali Kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengingatkan kembali kepada seluruh pejabat dan pegawai jajaran Pemkot Surabaya untuk tetap melayani warga tanpa pamrih. "Tolong hati-hati ada orang yang menjebak, banyak yang ingin menghancurkan nama baik kita, jangan tergoda," pesan Risma.
"Padahal selama ini kita sudah bekerja benar. Namun, masih ada saja pihak-pihak yang ingin memancing. Saya minta teman-teman hati-hati. Jangan sekali-kali salah langkah," kata Risma pada upacara HUT Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Taman Surya. (Source: Detik.com)
0 komentar:
Posting Komentar